Melirik Kembali Potensi Pantai Muarareja Kota Tegal
2563 kaliTegal Pariwisata sebuah gerakan, untuk menjadikan sektor ini sebagai arus utama segenap masyarakat, pemerintah, maupun swasta, membuat Kota Tegal sebagai tujuan wisata. Baik wisata alam atau buatan. Sebagai Kota Bahari, memiliki garis pantai cukup panjang.
INI memungkinkan potensi pantai, bila terus digali dan dikembangkan, menjadi keunggulan kompetitif. Salah satunya potensi yang dipunyai Pantai Muarareja. Pantai tersebut terletak di hilir kali Kemiri, Kelurahan Muarareja, Kecamatan Tegal Barat.
Membujur panjang dari barat ke timur, dengan puluhan break water menjorok ke tengah laut. Break water kerap dimanfaatkan pengunjung, sebagai tempat untuk memancing ikan di laut. Meskipun jarak bibir pantai ke laut tidak sepanjang pada umumnya, deburan ombak yang bermandikan sinar matahari, menjadi pesona tersendiri. Di tambah ribuan cemara laut, menyuguhkan kerindangan, serta berpetak-petak mangrove menambah kehijauan pantai.
Meskipun belum tertata benar, di sana sejumlah warung banyak berdiri. Bangku terbuat dari kayu, siap menjadi tempat bersantai para pengunjung, yang datang dari dalam atau luar kota. Jika hari libur, merupakan puncak keramaian di pantai itu. Para pengunjung tidak perlu mengeluarkan biaya masuk. Sekalisekali, warga setempat hanya menyediakan kotak sumbangan, untuk perbaikan jalan. Walhasil, para wisatawan memanfaatkan pantai, sebagai alternatif wisata bahari murah meriah.
Seperti halnya Ahmad Badawi (38), yang berasal dari Kelurahan Tunon, Kecamatan Tegal Selatan. Sersan Dua bertugas di Kodim 0712 Tegal ini, memanfaatkan hari libur untuk memboyong anak dan istrinya, berkunjung ke Pantai Muarareja. "Anak-anak yang minta, kami sering ke sini, mencari kerang atau bermain di pantai. Wisatanya murah meriah, termasuk makan dan minumnya."
Dia berharap, agar sampah yang masih berserakan, dan kebersihan lingkungan pantai pada umumnya, diperhatikan oleh pemerintah. Selain itu, sarana prasarana pantai dipenuhi, otomatis Badawi bersama keluarga lainnya, bisa berlibur ke Pantai Muarareja dengan nyaman.
Warga setempat, Kastari (54) menceritakan, tahun 1974 di pantai ini diadakan pengerukan pasir besi, oleh salah satu pengusaha Cirebon. Setelah itu, dampaknya memiliki tingkat abrasi cukup tinggi. Sebab, pasir besi merupakan penguat dari hempasan ombak. Diperkirakan, pantai yang tergerus abrasi seluas 20 hektare.
Para pengunjung, imbuhnya, mulai meramaikan Pantai Muarareja sekitar tahun 2011. Namun, sampai sekarang belum ada pengelolaan yang baik. Padahal, potensinya mampu bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Jika dijadikan obyek wisata, akan menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD).
"Ini saja sudah menyerap tenaga kerja, daya beli ada, sektor riil bergerak. Tinggal peran serta pemerintah kota, dalam mengembangkannya sebagai alternatif wisata bahari."
Ditemui di kantornya, Lurah Muarareja Dedy Prayudi mengharapkan tempat wisata bahari, bukan cuma di Pantai Alam Indah (PAI). Walau akses jalan agak sulit untuk mencapai Pantai Muarareja, pihaknya menginginkan ada suatu penataan, mulai kebersihan hingga penerangan.
Pantai alam, paparnya, untuk dinikmati, bukan dikotori dengan kegiatan negatif. Bila patroli menjadi rutinitas di PAI, sebaiknya di Pantai Muarareja juga dirutinkan. Sehingga, kebersihan dan keamanan pantai dapat dinikmati, serta aman dijadikan obyek wisata. "Saya mendukung dikembangkan menjadi tempat wisata. Saya kira itu menambah income tersendiri, demi kesejahteraan warga," jelasnya.
Di tempat terpisah, Kepala Bidang Kepariwisataan Dinas Pemuda Olah Raga, Kebudayaan, dan Pariwisata, Rita Marlianawati SSos MSi menegaskan, jika benar-benar ingin dijadikan tempat wisata, yang perlu dipersiapkan terlebih dulu masyarakatnya. "Bersedia apa tidak dijadikan obyek wisata? Sebab harus ada kerelaan warga yang punya lahan." (nam)
Sumber: Radar Tegal 17 Mei 2014
comments powered by Disqus