SLAWI – Potensi tempat wisata di Kabupaten Tegal cukup berlimpah. Hal itu lantaran kondisi geografis yang dikelilingi kawasan pantai di daerah utara dan pegunungan di daerah selatan.

Potensi wisata alam yang tersebar di berbagai kecamatan tersebut, melengkapi objek wisata yang sudah dulu ada, seperti pemandian air panas Guci di Bumijawa, pantai Purwahamba Indah di Suradadi, Waduk Cacaban di Kedungbanteng, dan wisata herbal Kalibakung di Balapulang.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud), Suspriyanti menjelaskan, potensi wisata tersebut mayoritas berupa objek alam yang cukup menarik. Di antaranya ada tuk atau sumber mata air di Desa Cempaka, sumber air panas di Prupuk, serta curug atau air terjun di Margasari dan di Bumijawa. "Beberapa lokasi tersebut sudah kami pantau. Kondisinya memang cukup bagus, sehingga perlu dikembangkan. Selain objek alam, juga ada tradisi-tradisi yang berpotensi menarik wisatawan, salah satunya Festival Hujan di Dukuh Salam," ujar Suspriyanti, kemarin.

Harus Dipadukan Tempat-tempat yang berpotensi menjadi objek wisata baru tersebut selama ini masih dikelola oleh masyarakat. Menurut dia, konsep wisata tidak hanya terletak pada keindahan alam atau lokasi saja, tetapi juga harus dipadukan dengan kultur atau budaya masyarakat dan semua elemen yang terkait dengan wisata. "Budaya masyarakat setempat juga merupakan daya tarik bagi wisatawan. Warga setempat, para pedagang, dan lingkungan wisata, harus bisa menunjukkan identitas lokal dan keramahan kepada para pengunjung," lanjut dia.

Sementara itu, untuk mengenalkan potensi dan objek wisata yang ada, Disparbud juga mulai merambah sarana promosi lewat dunia maya melalui website slawitourism.com. Dalam website tersebut, terdapat banyak informasi tentang pariwisata dan kekhasan produk-produk daerah di Kabupaten Tegal. "Di depan pintu masuk utama kantor Disparbud, kami sengaja memasang layar 40 inchi yang tersambung dengan website pariwisata Kabupaten Tegal. Jadi setiap tamu bisa langsung tahu beragam potensi wisata," tambah Sekretaris Disparbud, Suharinto. (K22-49)

Sumber: Suara Merdeka

comments powered by Disqus