Disparbud Kabupaten Tegal Gulirkan Lawatan Wisata Sejarah

  2350 kali  

Wisata Sejarah di Kabupaten TegalKegiatan lawatan sejarah perdana berhasil diwujudkan dinas pariwisata dan kebudayaan tahun ini. Dalam kegiatan yang digulirkan awal pekan (16/3) itu, animo pelajar SMA, SMK, dan MA di Kabupaten Tegal cukup antusias. Mereka diberi pembekalan materi sebelum dibawa berkeliling ketempat obyek peninggalan sejarah yang telah ditentukan oleh panitia.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Suspriyanti, melalui Kasi Sejarah Purbakala dan Nilai Tradisional Jamroni menyatakan, pada kegiatan perdana ini pihaknya sengaja mengusung tema "Menelusuri Jejak Sejarah di Kabupaten Tegal".

Dia mengaku, kegiatan lawatan sejarah itu dimaksudkan untuk memberi informasi, inspirasi, sekaligus pemahaman tentang suatu peristiwa sejarah atau tokoh sejarah yang ada di Kabupaten Tegal. Karena itu, diharapkan kegiatan tersebut bisa menanamkan dan menumbuh kembangkan kesadaran sejarah bagi generasi muda, khususnya pelajar tingkat SMA, SMK, dan MA serta guru sejarah di Kabupaten Tegal.

"Kami ingin memperkenalkan dan mempraktikkan pembelajaran yang edukatif dan rekreatif, sehingga pembelajaran sejarah menjadi menarik dan tidak membosankan. Selanjutnya dapat meningkatkan daya nalar dan daya kritis siswa terhadap fenomena yang ada di lingkungan sekitar," katanya Rabu (18/3).

Semua siswa dari berbagai sekolah itu dibawa ke enam lokasi obyek kunjungan. Di antaranya makam Ki Gede Sebayu Danawarih Balapulang, makam Pangeran Purbaya Kalisoka Dukuhwaru, makam Pangeran Hanggawana Kalisoka Dukuhwaru, makam Suroponolawen Pagiyanten Adiwerna, makam Amangkurat I Tegalwangi Adiwerna, dan museum sekolah. "Ini adalah langkah riil kami dalam upaya memperkokoh kebangsaan dan integrasi bangsa melalui kunjungan terhadap peninggalan sejarah," ungkapnya.

Penggalian sejarah dan budaya daerah, kata dia, wajib dipahami oleh pelajar. Hal itu sebagai pembentukan karakter jati diri masyarakat Kabupaten Tegal. Usai mengikuti lawatan sejarah, semua siswa diwajibkan membuat karya ilmiah dan diperlombakan di tingkat kabupaten.

"Pemenang di tingkat kabupaten akan kami kirim ke tingkat provinsi diajang yang sama. Bila menang di tingkat provinsi, otomatif akan mewakili Jawa Tengah di level nasional," jelasnya.

Dia memastikan, program lawatan sekolah tersebut akan dijadikan agenda tetap setiap tahun. Selain untuk menjaring duta kabupaten di tingkat provinsi, juga untuk memperkenalkan obyek-obyek sejarah pada pelajar untuk menumbuhkan sikap gemarmelestarikan, melindungi, dan memelihara peninggalan sejarah. (her/fat)

Sumber: Radar Tegal 19 Maret 2015






comments powered by Disqus