Sungai Gung Ketiwon Kota Tegal Surga Bagi Pemancing Ikan
17046 kaliMemancing kakap putih (Barramundi) di Muara Sungai Gung Ketiwon dapat dijadikan salah satu hiburan melepas kepenatan setelah seminggu beraktifitas. Di tanggul sungai ini, tepatnya di Gang 12, Kelurahan Slerok, Kecamatan Tegal Timur, Kota Tegal, belakangan banyak dikunjungi para pemancing yang berburu ikan predator tersebut. Jika sedang musimnya, hampir setiap hari tempat ini tidak pernah sepi, selalu ada saja pemancing yang singgah. Puncak ramainya terjadi malam Minggu, tempat ini jadi jujugan pemancing yang haus merasakan sensasi tarikan ikan kakap putih (stright).
TIDAK banyak orang tahu, muara sungai Gung Ketiwon Kota Tegal merupakan salah satu hotspot andalan bagi para pemancing ikan kakap putih. Terbukti, para pemancing sebagian berdatangan dari luar Kota Tegal, seperti Pemalang, Brebes, Cirebon, Kendal, Banyumas, bahkan Semarang. Ukuran dan berat ikan kakap putih di tempat ini terbilang lumayan, rata-rata yang berhasil ditangkap 1 hingga 2 kilogram, bahkan tak jarang pemancing yang mengalami putus senar pancing.
Rudi (36) pemancing warga sekitar kepada Radar mengatakan, muara sungai Gung Ketiwon memang lokasi paling cocok untuk memancing ikan kakap putih. Sebab di lokasi ini, ikan kakap putih dengan mudah berhabitat.
"Habitat ikan kakap putih memang banyak hidup di laut pada kedalaman 1 hingga 10 meter, termasuk di muara sungai. Ikan kakap putih bisa masuk ke sungai hingga berkilo- kilo sepanjang airnya masih sedikit asin (salinitas rendah - red) atau mendekati tawar. Karena, saat bertelur atau menetaskan telurnya, ikan kakap putih membutuhkan salitas air rendah agar anak yang ditetaskan bisa bertahan hidup hingga tiba saatnya si anak kembali lagi ke muara atau laut," katanya.
Saat berat tubuhnya masih di bawah 2 kilogram, imbuh Rudi, ikan kakap putih masih berkelamin jantan atau betina. Dan saat bobot tubuhnya di atas 2 kilogram, barulah kelamin ikan kakap putih jadi permanen, jantan atau betina. Hanya saja, ikan kakap putih betina bobotnya bisa mencapai 20 hingga 40 kilogram, sedangkan yang jantan rata-rata 3 sampai 10 kilogram.
Menurut bapak satu anak ini, ikan kakap putih yang beranak-pinak menyukai lokasi berair cukup dalam tak jauh dari kawasan muara yang banyak ditempati perahu nelayan. Sedangkan di sungai Gung Ketiwon, di sepanjang alur sebelum muara lokasinya berkelak-kelok dan banyak terdapat palung dalam. Palung ini lah yang menjadi tempat tinggal ikan kakap putih. “Kakap putih banyak tinggal di air sekitar muara hingga jembatan Langon. Kakap menyukai air yang agak jernih,” ungkapnya.
Hal senada dikatakan Agus Wijaya (34) hobiis mancing ikan kakap putih asal Kedawung, Cirebon, Jawa Barat. Bagi para penggemar mancing ikan kakap, kata dia, ada kiat tersendiri untuk mendapatkan ikan buruannya. Yakni memancing secara nglicir, yakni menenggelamkan umpan di tepi sungai dan berpindah- pindah di tempat yang diperkirakan dihuni ikan kakap putih. Atau bisa juga dengan cara nenggar, yakni menunggui umpan yang dilempar ke tengah bentangan sungai.
Dua cara tersebut banyak digunakan untuk memburu kakap, tapi masing-masing pemancing tidak selalu sama dalam menerapkan kiatnya. Namun yang pasti memancing ikan kakap putih pada dasarnya bisa dilakukan pagi ataupun sore hari.
"Jika pagi sekitar pukul 6.00 hingga 9.00, sore pukul 16.00 hingga 18.00,” katanya. Tetapi ada kalanya ikan kakap putih akan bereaksi menyantap umpan pada siang hari sekitar pukul 11.00 hingga 13.00," jelasnya.
Menurut Agus, memancing ikan kakap putih tak beda dengan memancing ikan lainnya yang membutuhkan kesabaran dan ketelatenan. Bagi pemancing harus bersiap untuk kecewa jika tidak mendapatkan ikan meski telah berjamjam lamanya berada di tepi sungai atau ikan yang menyantap umpan ternyata lepas kembali padahal sudah beberapa lama dihela.
"Harus sabar dan telaten, selain memilih waktu yang tepat sesuai kondisi air sungai di mana ikan kakap berada," jelasnya. Untuk kondisi tertentu seperti air sungai terlalu keruh setelah turun hujan — ikan kakap kurang merespon umpan.
Untuk ikan kakap putih, lazim digunakan umpan udang hidup yang bisa diperoleh dengan harga relatif murah. Yakni Rp 40 ribu per kilogram untuk jenis udang jari, sedang jenis udang putih harganya antara Rp 700 hingga Rp 1.000 setiap ekornya. Kedua jenis udang tersebut bisa bertahan beberapa jam di dalam air.
"Di muara sungai Gung Ketiwon, pemancing kerap mendapatkan ikan kakap putih dengan berat setengah hingga satu setengah kilogram. Tetapi tidak jarang pula mereka memperoleh kakap dengan berat mencapai enam hingga duabelas kilogram bahkan lebih," ujarnya. Bagaimana, Anda tertarik memancing ikan kakap putih? (*)
WAKTU TEPAT MANCING KAKAP PUTIH
- Pagi sekitar pukul 06.00 hingga 09.00.
- Sore sekitar pukul 16.00 hingga 18.00.
- Siang sekitar pukul 11.00 hingga 13.00.
Sumber: Radar Tegal 30 Januari 2015
comments powered by Disqus