Lahan di Situs Purbakala Semedo Tegal Kritis

  2237 kali  

Situs Semedo Kabupaten TegalSLAWI, suaramerdeka.com - Lahan di sekitar situs purbakala di Desa Semedo, Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Tegal merupakan area kritis. Kawasan hutan di sana gundul, sehingga banjir sewaktu-waktu mengancam permukiman warga setempat.

Penjaga situs Semedo, Tanti Asih menuturkan, banjir akibat luapan sungai Pakijingan pernah menggenangi permukiman desa dan merendam hampir 200 rumah di sana.  "Meski genangan air hanya beberapa jam, tetapi derasnya luapan air menyebabkan sekitar delapan rumah nyaris roboh terseret arus. Lahan di Semedo memang gundul sehingga banjir selalu menjadi ancaman," ungkapnya.

Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Tedjo Kisworo menyebutkan, lahan yang semula hutan, kini sudah menjadi lahan jagung. Itu mengakibatkan fungsi hutan sebagai penyerap air tidak optimal. "Akibatnya, jika ada luapan air, maka akan langsung menggenangi permukiman warga," paparnya.

Sementara itu, Ketua LSM Gerbang Mataram, Bambang Purnama mengatakan, sejak belasan tahun lalu, lahan di sana memang sudah kritis akibat pembalakan liar. "Meski demikian, banjir tidak akan merusak sebaran fosil. Justru setiap kali hujan deras, fosil-fosil yang selama ini terpendam akan terlihat di permukaan tanah karena tererosi," ungkapnya.

Kendati banjir dan hujan bisa memudahkan pencarin fosil, Bambang menegaskan, bahwa upaya penghijauan harus tetap dilakukan di kawasan yang akan dijadikan museum purbakala oleh Dirjen Kebudayaan Kemendikbud tersebut.

( M Firdaus Ghozali / CN31 / SMNetwork )






comments powered by Disqus