Guci Masih Sepi Pengunjung
2441 kaliSlawi - Meski status Gunung Slamet dinyatakan waspada atau level II sejak dua pekan lalau, obyek wisata pemandian air panas Guci di Kecamatan Bumijawa Tegal aman dikunjungi. Namun demikian, jumlah pengunjung obyek wisata tersebut anjlok, terutama saat libur akhir pekan.
Seperti diketahui, status gunung menjadi waspada diberlakukan sejak 10 Maret. Pada liburan akhir pekan pertama sejak status waspada, yaitu 15-16 Maret lalu, pengunjung Guci turun drastis hingga 70 persen. Pada liburan akhir pekan kedua, tepatnya 22-23 Maret kemarin, jumlah pengunjung juga masih turun. "Libu akhir pekan ini, jumlah pengunjung juga turun jika dibandingkan liburan akhir pekan pada umumnya. kali ini turun sekitar 40 persen," ujar Staff UPTD Pariwisata Guci, Bambang Susetiyo kemarin.
Menurunnya jumlah pengunjung juga dikeluhkan oleh para pedagang dan pemilik tempat penginapan, baik hotel, villa maupun pondok wisata (rumah warga yang disewakan untuk penginapan). Sejak status gunung menjadi waspada, dan beredarnya isu obyek wisata tersebut ditutup, jumlah pembeli maupun penginapan turun drastis.
Jika pada hari libur akhir pekan biasanya jumlah pengunjung menyentuh lebih dari 1000 orang, kali ini diperkirakan sekitar 800 orang.
Sebelumnya, Kepala UPTD Pariwisata Guci Abdul Haris mengatakan, faktor menurunnya jumlah pengunjung diperkirakan lebih karena faktor informasi yang tidak bertanggungjawab yang beredar di kalangan masyarakat. informasi lewat pesan singkat maupun dari mulut ke mulut tersebut menyatakan Guci ditutup karena meningkatnya aktivitas Gunung Slamet. Haris menyatakan, informasi tersebut tidak benar.
Sekda Haron Bagas prakoso juga menyatakan bahwa kondisi Guci masih aman. Pantauan rutin sebagai jaminan keamanan terus dilakukan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud). Adapun, pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menerjunkan tim untuk mengecek sumber air panas di obyek pemandian air panas di Guci dan Baturraden. pengecekan dilakukan oleh tim terdiri atas lima orang, yaitu mengukur suhu air, suhu udara, dan kandungan gas dalam uap air panas geothermal. (muh)
Sumber: Radar Tegal 24 Maret 2014
comments powered by Disqus