Enthus Ndalang di Klenteng Hok Ie Kiong

  3145 kali  

Dalang Enthus Hok Ie Kiong SlawiSesuai janjinya, Bupati Tegal Ki Enthus Susmono tetap mendalang diluar kesibukannya memimpin masyarakat Kabupaten Tegal. Untuk melakukan itu, ia sempatkan di hari lubur yakni Sabtu dan Minggu. Seperti Sabtu (1/3) kemarin, Ki Enthus Susmono mendalang di Klenteng Hok Ie Kiong Slawi. Dalam pagelaran wayang tersebut membawakan lakon Dasamuka Gugur. "Meski saya mendalang, tapi saya tidak mengabaikan kerjaan saya sebagai Bupati Tegal. Saya bisa mengatur waktunya," kata Enthus kemarin.

Selama menjabat sebagai Bupati Tegal, Enthus mengaku sudah beberapa kali mendalang. Baik di dalam kota, maupun di luar kota. Bahkan pada awal Maret ini, pihaknya juga akan mendalang di Slawi untuk acara di stasiun metro TV. "Kalau itu acaranya Partai Nasdem," ujarnya.

Sementara untuk pagelaran wayang kulit di Klenteng Slawi ini, dalam rangka memperingati hari lahir (Sejit) Dewa Bumi (Hok Tek Ceng Sin) tiap tanggal 2 bulan Imlek. Pagelaran tidak hanya dihadiri oleh entis Tionghoa, tapi juga masyarakat sekitar. Pengunjung memadati halaman Klenteng itu sejak pukul 20:00 WIB.

Ketua panitia Imlek Klenteng Hok Ie Kiong Slawi, Paulus Tanujaya mengatakan, pagelaran wayang kulit ini sudah tahun ketiga. Pagelaran itu merupakan sumbangan dari Ki Enthus dan Satria Laras. "Sudah tiga tahun kita menghadirkan dalang ki Enthus. Dan kali ini meski sudah menjadi bupati tetap bersedia mendalang," ujarnya.

Ia mengatakan, dalam peringatan Imlek dan Setjit Hok Tek Ceng Sin ini memang diisi dengan berbagai kegiatan seni dan budaya. Pada pertengahan Februari sempat digelar pameran lukisan dengan menghadirkan perupa dari Tegal, Cirebon, dan Jakarta. Pameran digelar sejak tanggal 20 hingga 28 Februari. Selain itu, pihaknya juga menggelar Wayang Potehi, yakni wayang khas dari Tionghoa.

Menurutnya, meski Imlek merupakan budaya dari negeri China, tapi para etnis Tionghoa yang ada di Indonesia sudah menjadi bagian dari Indonesia. Sehingga setiap perayaan Imlek juga selalu menghadirkan budaya lokal. "Ini juga sebagai upaya untuk melestarikan budaya lokal," tukasnya. (yerry novel)

Sumber: Radar Tegal 3 Maret 2014. Foto by: @HokIeKiong






comments powered by Disqus