Gamelan Naga Mulya di Klenteng Tek Hay Kiong

  2214 kali  

Gamelan Naga Mulya Klenteng Tek hay KiongKELENTENG Tek Hay Kiong Kota Tegal menyimpan sebuah benda peninggalan budaya berupa seperangkat alat gamelan yang dibuat tahun 1868 silam. Hingga kini gamelan bernama "Naga Mulya" itu masih lestari dan dalam kondisi terawat.

Terbukti, dalam gelaran wayang kulit di Kelenteng Tek Hay Kiong, Jumat malam kemarin.

Gamelan pusaka yang usianya sudah lebih dari 100 tahun ini masih nyaring dibunyikan. Bahkan tidak ada nada sumbang yang diperdengarkan.

Menurut Ketua Yayasan Tri Dharma Tegal (YTDT) Kwee Hong Koen, gamelan Naga Mulya adalah benda peninggalan sejarah yang dimiliki Kelenteng Tek Hay Kiong. "Gamelan ini merupakan benda pusaka yang harus dipertahankan keberadaannya," kata dia.

Upaya yang dilakukan kelenteng untuk mempertahankan benda pusaka itu adalah dengan merawatnya dengan baik. Bahkan kelenteng memberikan ruangan khusus untuk menyimpan benda sejarah yang dimiliknya.

Hong Koen menambahkan, gamelan Naga Mulya dibuat tahun 1868 silam. Menurutnya keberadaan gamelan Naga Mulya merupakan bukti adanya akulturasi budaya.

Lebih jauh disampaikan, menggunakan gamelan tersebut tidak boleh sembarangan. Karena, harus meminta ijin lebih dulu kepada Kongco Tek Hay Cin Jin. "Apabila diperbolehkan, maka gamelan digunakan. Sebaliknya, apabila tidak, gamelan hanya dibersihkan dan disimpan kembali di tempatnya."

Sementara itu, gelaran wayang kulit dalam peringatan Tahun Baru Imlek 2565, kelenteng menghadirkan dalang kondang Tegal Ki Anton Surono. Pagelaran tersebut cukup menyita perhatian publik. Terbukti, tidak hanya umat Tri Dharma saja yang menyaksikannya, masyarakat Tegal lainnya pun berbondong-bondong datang ke kelenteng untuk melihatnya.

Kendati diguyur hujan, gelaran wayang kulit tetap berlangsung sesuai jadual. Tidak sedikit pula masyarakat yang mengabadikan pagelaran wayang yang dihelat di halaman Kelenteng Tek Hay Kiong itu.

Seorang warga Jalan Martoloyo yang sedang menonton wayang, Angga (23) mengaku baru mengetahui ternyata kelenteng menyimpan benda pusaka peninggalan sejarah. Hebatnya lagi, sambung dia, kondisi benda sejarah itu masih sangat bagus.

"Ini membuktikan upaya pelestarian benda pusaka kelenteng tidak main-main," katanya.

Menurut dia, apa yang dilakukan kelenteng patut dijadikan contoh oleh masyarakat dan pemerintah Indonesia. Karena Indonesia memiliki beragam budaya yang harus dilestarikan keberadaannya. "Sehingga tidak ada benda atau budaya peninggalan sejarah yang akhirnya diklaim oleh negara lain," pungkasnya.
(adi).

Sumber: Radar tegal 10 Februari 2014






comments powered by Disqus