Pengunjung Guci Kembali Naik

  1678 kali  

Slawi - Setelah tiga pekan ditinggalkan wisatawan karena kekhawatiran ihwal erupsi Gunung Slamet, obyek wisata Guci kembali dipadati pengunjung sejak Sabtu pekan lalu. Jumlah pengunjung berangsur semakin membaik.

Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Obyek Wisata Guci, Abdul Haris, mengatakan, meski jumlah pengunjung tidak seperti bulan-bulan sebelumnyam tapi pada minggu ini sudah mulai normal.

"Kalau minggu lalu, jumlahnya mencapai sekitar 2.700 orang. Sedangkan siang ini (kemarin), sudah ada sekitar 1.000 pengunjung," kata Haris, Senin (31/3).

Meski hari ini puncak liburan, Haris memprediksi jumlah pengunjung hingga sore nanti hanya sekitar 2.500 orang. Khusus hari libur, harga tiket ke pemandian air panas geothermal itu Rp. 7.000 untuk orang dewasa dan Rp. 6.500 untuk anak-anak. Adapun di hari biasa, harga tiket hanya Rp. 5.000 untuk orang dewasa dan Rp. 4.500 untuk anak-anak.

Haris tak menampik, jumlah pengunjung di Guci menurun drastis setelah status Gunung Slamet naik dari normal menjadi waspada sejak Senin tiga pekan lalu.

"Kondisi itu diperparah dengan boombastisnya pemberitaan di sejumlah media tentang erupsi Gunung Slamet." sambung Haris.

Dampaknya, selama tiga pekan lalu, jumlah pengunjung di Guci menurun sekitar 70 persen dampai 80 persen dibandingkan saat Gunung Slamet masih berstatus normal. Sejak Gunung Slamet berstatus waspada, jumlah pengunjung di Guci pada hari libur tidak sampai 500 orang.

"Jumlah pengunjung waktu itu, hanya sekitar 400an orang." ujarnya.

Kepercayaan pengunjung ihwal keamanan Guci mulai tumbuh setelah aktivitas Gunung Slamet dinyatakan semakin menurun. "Sejak akhir pekan lalu, sekitar 80 persen penginapan di Guci sudah dipesan pengunjung dari luar kota," kata Haris.

Memanfaatkan banyaknya pengunjung selama libur Nyepi, UPTD Obyek Wisata Guci gencar bersosialisasi ihwal kondisi Guci. "Suhu air masih stabil. antara 40-42 derajat celcius. Para pemilik penginapan juga membantu kami untuk melakukan sosialisasi," ujarnya.

Meski tidak bisa diperkirakan sampai kapan Gunung Slamet berstatus waspada, Haris optimis retribusi dari Guci mampu menyumbang pendapatan asli daerah (PAD) 2014 sesuai target, Rp. 3,05 miliar. "Karena masyarakat tidak gampang terpengaruh isu yang tidak jelas sumbernya," ujar Haris.

Salah seorang wisatawan asal Jakarta, Nurito (35) mengaku sempat khawatir saat keluarganya memilih Guci sebagai tujuan untuk berlibur. "Ternyata tidak seheboh yang diberitakan di televisi," kata ayah tiga anak itu. (yer)

Sumber: Radar Tegal 2 April 2014

 






comments powered by Disqus