Revitalisasi Musuem Sekolah Kabupaten Tegal Butuh Anggaran Rp. 1,5 Miliar
1885 kaliSlawi - Kondisi satu-satunya Museum Sekolah di Indonesia yang dimiliki Kabupaten Tegal belakangan seakan jauh dari aktifitas nyata. Tidak adanya tenaga khusus pemandu museum dan minimnya dukungan anggaran untuk rehab bangunan museum punya andil besar kurang berkembangnya keberadaan museum yang didirikan 15 Mei 1972 silam.
Plt Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Chusnannufik, SE melalui Kasi Nilai Budaya dan Kesenian, Pembayun Setyorini menyatakan pengelolaan Museum Sekolah beralih ke Dinas Pariwisata paska SOTK baru dimana kebudayaan disatukan dengan pariwisata. "Sampai saaat ini pengelolaan museum belum optimal lantaran beebrapa kendala. Selain fisik bangunan yang belum pernah tersentuh rehab, bidang kebudayaan juga belum punya tenaga pengelola khusus. Atau bisa dikatakan ketersediaan tenaga khusus museum belum ada," terangnya Selasa (18/2) kemarin.
Pihaknya pun berupaya mengajukan bantuan ke tingkat provinsi untuk mendukung renovasi Museum Sekolah. "Kalkulasi awal butuh dana sekitar RP. 1,5 miliar untuk mewujudkan bangunan dua lantai di Museum Sekolah. Mudah-mudahan hal ini mendapat respon dari pemangku kebijakan di tingkat provinsi, " ujarnya.
Diakuinya hingga saat ini pihaknya masih memberdayakan dua petugas THL yang hanya bertugas membersihkan ruangan luar dan dalam museum. "Bila ada kunjungan dari sekolah atau wisatawan, baru kami dihubungi petugas THL," tuturnya. Upaya untuk menjadikan Museum Sekolah sebagai sarana pembelajaran siswa diakuinya telah dilakukan berulang kali. Namun sayang respon positif dari pihak pengelola sekolah belum begitu baik, yang mengakibatkan Museum Sekolah terlihat jauh dari aktifitas kunjungan.
Dia berharap lewat langkah revitalisasi dan adanya kucuran dana dari provinsi serta pusat upaya menghidupkan denyut aktivitas Museum Sekolah bisa diwujudkan seperti Perpustakaan Daerah Soekarno-Hatta yang ada disampingnya. (her)
comments powered by Disqus