Kesiapan Dinas Pariwisata Kabupaten Tegal Jelang Liburan Akhir Tahun

  1690 kali  

Hari libur khusus akhir tahun seakan menjadi moment yang ditunggu-tunggu pengelola obyek wisata. Obyek wisata andalan Kabupaten Tegal Air Panas Guci pun diprediksi akan menjadi lautan manusia di libur pergantian tahun. Kiat apa yang akan dimatangkan Dinas Pariwisata Kebudayaan untuk mengatasi masalah kemacetan di sana?

Masalah kemacetan arus lalu lintas di Obyek Wisata Air Panas Guci banyak disebabkan tidak seimbangnya perbandingan kendaraan yang masuk dengan kapasitas tempat parkir yang tersedia. Realita tahunan di Obyek Wisata tersebut membuka mata Pemkab melalui dinas terkait untuk segera berbuat.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Drs. Heru Widiono, M. Si. mengakui masih difungsikannya dua arus keluar masuk pengunjung dan tersedianya tiga lokasi parkir, menjadi sumber kemacetan arus pengunjung.

"Kita sepakat menambah tiga lokasi parkir baru menghadapi libur akhir tahun ini. Tambahan tiga lokasi parkir tahun baru itu akan mengambil tempat disebelah barat Sungai Kaligung atau Hotel Duta, Lapangan Guci, dan Lapangan Pekadangan, " tuturnya.

Diharapkan setidaknya dengan penambahan kantong parkir dari kalkulasi yang sempat dilakukan mampu mengatasi kemacetan hingga 60 persen di puncak libur lebaran nanti. Diakuinya, dari perbandingan rata-rata kendaraan masuk dengan kapasitas tempat parkir di hari libur, khusus tahun lalu, penyebab kemacetan banyak dipicu pengunjung menggunakan kendaraan bermotor. Baik sepeda motor, mobil, hingga truk besar dan bis melebihi kapasitas tempat parkir yang tersedia.

Hal tersebut diamini Sekretaris Dinas Affifudin, SIP yang menilai perbandingan kapasitas tempat parkir dan jumlah kendaraan benar-benar melebihi kapasitas. "Kapasitas tempat parkir sepeda motor hanya 350. Namun kendaraan yang masuk mencapai 654. Hal yang sama juga terjadi pada mobil dengan kapasitas tempat parkir 127 kendaraan, namun yang masuk mencapai 262", urainya.

Laporan Hermas Purwadi, Radar Tegal 09 Desember 2013






comments powered by Disqus